Produkkreatif dan kewirausahaan proses kerja pembuatan prototype produk barang jasa. 1. DISUSN OLEH ZAINUL ARIFIN, S. KOM. 2. Pembuatan prototype disebut dengan prototyping. Tujuan dari prototyping adalah sebagai penguji daya tahan bentuk produk dan usaha yang ingin kita buat. Materi PKK - Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. Apa tahap melakukan analisis hasil prototype produk barang atau jasa? Simak Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa1. Proses Kerja Prototype Pendefinisian produk Merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk Bentuk PrototypeBerdasarkan karakteristiknya prototipe sebuah sistem dapat berupa low fidelity dan high fidelity. Fidelity mengacu kepada tingkat kerincian sebuah sistem Walker et al, 2003. Low fidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebih menggambarkan kosep perancangan dan layout dibandingkan dengan model interaksi, tidak memperlihatkan secara rinci operasional sistem, mendemostrasikan secara umum feel and look dari antarmuka pengguna dan hanya menggambarkan konsep pendekatan secara umum Walker et al, 2003.Prototipe ini mempunyai interaksi penuh dengan pengguna dimana pengguna dapat memasukkan data dan berinteraksi dengan dengan sistem, mewakili fungsi-fungsi inti sehingga dapat mensimulasikan sebagian besar fungsi dari sistem akhir dan mempunyai penampilan yang sangat mirip dengan produk sebenarnya Walker et al, 2003.Fitur yang akan diimplementasikan pada prototipe sistem dapat dibatasi dengan teknik vertikal atau horizontal. Vertical prototype mengandung fungsi yang detail tetapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, tidak pada keseluruhan fitur sistem. Horizontal prototype mencakup seluruh fitur antarmuka pengguna namun tanpa fungsi pokok hanya berupa simulasi dan belum dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya Walker et al, 2003.3. Proses Pembuatan PrototypeProses pembuatan prototipe merupakan proses yang interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan prototipe Langkah-Langkah Prototypinga. Analisis Kebutuhan SistemPembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi. Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian O'Brien, 2005. Selanjutnya melakukan studi kelayakan feasibility study untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan proyek yang diusulkan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan Mulyanto, 2009.Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara lain 1 Masukan yang diperlukan sistem input2 Keluaran yang dihasilkan output3 Operasi-operasi yang dilakukan proses4 Sumber data yang ditangani5 Pengendalian kontrolSpesifikasi Kebutuhan SistemTahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya, kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas dan kehandalan atau reliabilitas Mulyanto, 2009.b. Desain SistemAnalisis sistem system analysis mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi sistem system design menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian Ioanna et al., 2007.Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya mencakup tujuh bagian Fitur menu yang cepat dan input dan yang mudah dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang dengan format dan kunci record yang query online secara tepat ke data yang tersimpan pada yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan Pengujian SistemPaket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya O'Brien, 2005. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009.Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang modul yang terdiri dari komponen yang saling sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji data berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan pengujian malar Simarmata, 2009.Penerimaan pengguna user terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk menghasilkan informasi yang diinginkan beberapa model pengukuran kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model TAM, End User Computing EUC Satisfaction, Task Technology Fit TTF Analysis dan Human Organizational Technology HOT Fit satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah End User Computing EUC Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan sistem Chin & Mathew, 2000.d. ImplementasiSetelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi Alat Perancangan Sistem Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi entitas entity relationship dan kamus data data dictionary.a. Diagram Aliran DataDiagram aliran data data flow diagram/DFD adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya sesuai dengan kemampuan pemahaman terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang akan dikerjakan Ladjamudin, 2005.b. Diagram Arus SistemDiagram arus sistem Sistem Flow chart adalah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program Ladjamudin, 2005.c. Diagram Relasi EntitasDiagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi Ladjamudin, 2005.d. Kamus DataKamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam database Ladjamudin, 2005. 35 Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. 4.5 Membuat alur dan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. RPP bisa digunakan sebagai referensi, selanjutnya dapat dikembangkan dan disempurnakan oleh rekan-rekan. Terimakasih. Ghazi Humam Fauzan, S.Pd. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 3 Kuningan. Suka. Pertemuan12 PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK A. Prototype, Tahapan Pembuatan Prototype Produk ( P 12, Kamis, 22/10/2020, TKJ, TKRO A ,TBSM) A) P 10 Menerapkan proses kerja pembuatan contoh produk barang/jasa. Materi 8 : Menerapkan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa. Tujuan Kegiatan Pembelajaran;
SeePage 1. berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia ". Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching
TujuanPrototype. Proses-proses dalam model prototyping yaitu: Komunikasi terlebih dahulu yang dilakukan antara pelanggan dengan tim pemgembang perangkat lunak mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan. Akan dilakukan perencanaan dan pemodelan secara cepat berupa rancangan cepat (quick design) dan kemudian akan memulai konstruksi pembuatan
Menerapkanproses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa 1. Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa • PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA. • Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang
38 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa. 4.8 Membuat prototype produk barang/jasa. 3.9 menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa. 4.9 Menguji prototype produk barang/jasa. A. Pembuatan Prototype Produk Kreatif Gypsum dan Pilar Bangunan. Baiklah sekarang kita akan membahas mengenai langkah
sJ3D.
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/95
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/190
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/50
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/188
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/55
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/161
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/11
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/190
  • 6rvoaur9xd.pages.dev/321
  • menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang jasa